Welcome

Ini merupakan situs resmi dari buletin BLESSING yang diprakarsai dan dibuat oleh pemuda-remaja GPIB "Penabur" Surakarta, sebagai bukti bahwa:

"We're creative people"

Kita punya keyakinan kalo buletin BLESSING mampu memberikan suatu dampak yang POSITIVE bagi pertumbuhan iman anggota BPK GP dan PT GPIB "Penabur" Surakarta.

Karna bagi kami tiada yang mustahil di mata TUHAN..

God Bless u...

Selasa, 16 Juni 2009

Apa kata Alkitab tentang KEJUJURAN ?

Biasanya, jujur hanya diartikan sebatas mengatakan yang sebenarnya. Atau dengan kata lain tidak berkata bohong. Padahal kejujuran mempunyai banyak aspek.

Mari kita lihat apa kata Alkitab mengenai kejujuran....


Perkataan yang tidak membutuhkan penegasan

“ Jika Ya, hendaklah kamu katakan Ya, Jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”

(Matius 5:3-7)

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa perkataan, berita atau cerita yang benar (tidak berbohong) tidak memerlukan penegasan apapun sebab di dalamnya sudah terkandung kebenaran dan dapat dipercaya. Orang yang jujur hanya mengatakan apa yang benar tanpa perlu bersumpah demi apapun juga.


Melakukan persis seperti yang mereka katakan

“Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.”

(Matius 23:3)

Tuhan Yesus mengajarkan Orang yang jujur adalah orang yang tidak munafik. Apa yang dikatakan itulah juga yang akan dilakukannya. Juga sebaliknya, apa yang dilakukannya hanyalah apa yang sudah dikatakannya.

Contoh: jika sebagai orang tua kita mengajarkan kepada anak-anak bahwa mereka tidak boleh malas (dalam segala hal) maka sebagai orang tua yang jujur (kita harus jadi pelaku/teladan, tidak boleh munafik) kita tidak boleh bersikap malas. Kita tidak akan mengatakan kepada mereka untuk tidak boleh malas jika kita sendiri bersikap malas. Aspek kejujuran yang ini lebih membutuhkan sebuah keberanian dan kebijaksanaan untuk mewujudkannya. Ahli Taurat dan Orang Farisi adalah contoh yang tepat untuk menggambarkan orang yang tidak jujur. Mereka mengajarkan banyak hal baik kepada orang lain tetapi mereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Itulah sebabnya Yesus menasihati agar mereka hanya mengikuti apa yang mereka ajarkan tapi jangan mengikuti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak

melakukan kejujuran dalam hidupnya.



Melakukan segala sesuatu dengan motivasi yang tulus dan benar

“Aku menjawab : jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”

(I Kor 10:31)

Tuhan Yesus mengajarkan: Orang yang jujur adalah orang yang melakukan segala hal dalam hidup ini dengan sebuah motivasi yang benar dan tulus. Bukan untuk mencari nama, bukan untuk menjilat, bukan untuk dihormati dan bukan pula untuk kepentingan diri sendiri. Melakukan sesuatu karena memang itu yang benar dan harus dilakukan. Melakukan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan apapun. Seperti yang dikatakan oleh Paulus: lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.


SO....
Berkata jujur, mau mengakui kesalahan merupakan cara kita memuliakan Tuhan dan hal ini harus dilakukan dengan sebuah motivasi yang benar dan tulus.


(TMH-from Best Buddies BPK PENABUR)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Shallom, untuk koreksi pada penulisan ayat tertulis Matius 5 : 3-7, seharusnya Matius 5 : 37. Terima kasih GBU