Welcome

Ini merupakan situs resmi dari buletin BLESSING yang diprakarsai dan dibuat oleh pemuda-remaja GPIB "Penabur" Surakarta, sebagai bukti bahwa:

"We're creative people"

Kita punya keyakinan kalo buletin BLESSING mampu memberikan suatu dampak yang POSITIVE bagi pertumbuhan iman anggota BPK GP dan PT GPIB "Penabur" Surakarta.

Karna bagi kami tiada yang mustahil di mata TUHAN..

God Bless u...

Senin, 22 Juni 2009


1. Pusatkan perhatian kita pada orang yang berbicara dan dengarkan apa yang dia katakan. Jangan biarkan pikiran kita melayang ke tempat lain.

2. Pandanglah mata lawan bicara anda dengan wajar. Ini memberikan kesan bahwa anda memperhatikan apa yang diucapkan dengan sungguh-sungguh.

3. Berikan respon yang bersahabat. Respon kecil yang mungkin tampak sepele bisa membuat dia merasa dihargai. Sekali-kali anda bisa menganggut, menggelengkan kepala, tersenyum atau memberikan komentar-komentar pendek seperti oh ya?, Hebat!, dsb.

4. Berikanlah kesempatan lawan bicara anda untuk menyelesaikan apa yang ingin diutarakannya. Hindari kebiasaan memotong pembicaraan.

5. Bila anda merasa bosan/ tidak berminat dengan topic pembicaraannya, alihkan perlahan. Jangan sesekali mengubah topic pembicaraan secara mendadak.

6. Kendalikan diri anda. Biarkan dia merasa bangga dengan prestasi/ pengalamannya meskipun anda punya prestasi/ pengalaman juga.

Gara-gara Potongan Rambut

Satu-satunya tukang cukur di kota kecil itu dikenal karena sikapnya yang sombong dan selalu berpikir negative. Ketika salah seorang pelanggannya menceritakan bahwa ia akan pergi ke Roma untuk berlibur dan berharap dapat bertemu dengan Paus, reaksi tukang cukur itu sudah dapat ditebak.

“Kamu?” katanya. “Bertemu Paus? Jangan bikin saya tertawa! Yang bisa bertemu Paus itu Cuma raja-raja dan presiden-presiden. Mana mungkin Paus mau bertemu denganmu?”

Satu bulan kemudian, pelanggan itu datang kembali untuk potong rambut.

“Bagaimana dengan Roma?” Tanya tukang cukur itu.

“Wah, hebat! Saya bertemu dengan Paus!”

“Di balkonnya dari St. Petrus Square? Kamu berada di antara ribuan orang?”

“Ya, tetapi kemudian dua orang pengawal kepausan datang dan mengatakan bahwa Paus ingin bertemu dengan saya dan mereka membawa saya ke apartemen pribadi Paus di Vatican.”

“Yang benar saja,” kata tukang cukur itu. “Lalu apa yang dikatakannya?”

“Ia bertanya, “Siapa yang memotong rambut Anda sejelek itu?”